1.KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.
A.DEFINISI.
Komunikasi dalam Organisasi adalah usaha mendorong orang
lain menginterpretasikan pendapat seperti apa yang dikehendakioleh orang yang
mempunyaipendapat tersebut. Dengan komunikasi diharapkan diperoleh titik kesamaan
saling pengertian. Kemungkinan salah pengertian dengan demikian dapat
dihindari.
Karena tidak adanya atau kurang sempurnanya penerimaan
mereka yang dihubungi dapat dicegah. Walaupun komunikasi sempurna jarang ada,
tetapi orang perlu berusaha sedapat mungkin melakukan hal itu. Andaikata tidak,
dia tentu tak akan berhasil menjalankan fungsinya. Apalagi sebagai manajer yang
memimpin.
( James G.March Herbert A.Simon, N.V., 1958)
B.JENIS – JENIS
PROSES ORGANISASI.
Jenis - jenis atau model struktur organisasi merupakan
perwujudan yang menunjukan hubungan diantara fungsi – fungsi didalam suatu
organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota yang menjalankan
tugas. Model struktur yang dikenal sebagai berikut :
1.Model Tradisional
Organisasi Tradisional dan Lingkungannya. Sruktur
tradisional dirancang terutama untuk lingkungan uang stabil dan perubahan -perubahan
yang terjadi didalamnya dapat diperkirakan.Organisasi - organisasi seperti ini efisien atau tidak tergantung
paling tidak pada dua faktor : (1) jumlah energy organisasional yang diperlukan
untuk menjaga struktur dalam menghadapi, tekanan -tekanan internal dan eksternal dan (2) derajat
penggunaan kemampuan berbagai sumber
daya oleh struktur yang mencakup kemampuan semua anggotanya. Struktur
organisasi tradisional cnderung menjadi tidak efisien dalam lingkngan yang sangat bergejolak, baik
dalam kualitas tanggapannya terhadap berbagai permintaan lingkungan dan dalam pengertian energy - energy yang harus dikeluarkan untuk menjaga kelangsungan
dirinya. Struktur tradisional akan efisien dalam kondisi lingkungan yang stabil
, bila asumsi - asumsi yang berkaitan dengan sikap dan kemampuan para anggota
sebagai landasan bentuk srukturnya adalah akurat.
2.Model Hubungan
Manusiawi.
Organisasi hubungan manusiawi dan lingkungannya. Teori -teori
hubungan manusiawi tidak menolak secara mendasar bentuk seperti “mesin” pada
struktur tradisional. Pemikiran – pemikirannya ditujukan erutama pada proses
penyediaan minyak pelumas pada mesin – mesin tersebut,yaitu bagaimana
“meminyaki” terjadinya friksi – friksi diantara orang – orang dan kelompok –
kelompok .
Secara ringkas, inti konsep hubungan manusiawi tidak
berurusan langsung dengan struktur organisasi. Struktur diterima sebagai suatu pemberian yang sudah tertentu.
Suatu lingkungan dimana Nampak sikap dan perilaku antar pribadi. Teori – teori
hubungan manusiawi terutama lebih dimaksudkan sebagai usaha penyediaan sejumlah
teknik dan mekanisme bagi para manajer, yang akan membantu mereka dan para
bawahannya untuk menyesuiakan diri dengan batasan – batasan struktur yang ada
daripada hanya sekedar menyediakan prinsip – prinsip untuk mengarahkan
perancangan itu sendiri.
3.Sumber Daya Manusia
Model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun
abstrak, namun jelas.model ini berpendapat bahwa hakekatnya manusia mempunyai
kemampuan untuk mempelajari pengarahan
dan pengendalian diri lebih kreatif daripada pekerjaan mereka sekarang,dan
bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat
meningkatkansumbangan kapasitasnya pada organisasi. Jadi, implikasi utama
adalah bahwa manajemen harus merancang
suatu struktur yang berlawanan dengan hirarki tradisional.
(Rensis Likert, Mc Graw-Hill, NewYork,1967)
Implikasi Managerial
Pengaruh organisasi informal pada organisasi formal, secara
tradisional manajer memandang organisasi informal sebagai penganggu organisasi
formal namun pendapat itu tidak benar sepenuhnya.
Manfaat Organisasi informal secara garis besar :
- Dukungan terhadap tujuan organisasi
- Alat komunikasi tambahan
- Alat pemuas kebutuhan social
- Membantu manajer yang kurang mampu.
Disfunction atau peran salah organisasi informal :
- Desas- desus
- Penolakan terhadap perubahan
- Penyesuaian terhadap kelompok.
Manajer akan melakukan hal sis-sia bila dia menolak dan
menghapuskan organisasi informal karena ini akan menimbulkan konflik yang terus
menerus. Jadi organisasi informal bukan dimaksudkan untuk berperan dominan
dalam suatu organisasi, tetapi yang penting bagi manajer adalah mengusahakan agar
organisasi informal dan formal dapat bekerja sama. Organisasi formal lebih
memusatkan perhatian pada upaya untuk memelihara kesatua agar tercapai tujuan
organisasi dan organisasi informal memberikan perpaduan,kerja sama dan kepuasan
social bagi araanggota organisasi.
2.PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI.
A.DEFINISI.
Pengambilan keputusan , sebagai bagian kunci kegiatan
manajer, merupakan proses melalui mana serangkaian kegiatan yang dipilih,
dimana hal ini mencerminkan alternatif tindakan terbaik bagi penyelesaian
masalah. Proses pengambilan keputusan mencangkup bebrapa langkah.
Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan ini
dikemukan menurut Herbert A Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya
terdiri atas tiga langkah utama, yaitu :
- Kegiatan intelijen. Dibawa dari pengertian intelijen yang digunakan militer, langkah awal ini menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain. Dalam tahap kedua ini, pembuatan, pengembangan dan penganalisaanberbagai rangkaian kegiatan yang mungkin, dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan. Tahap ketiga da Terakhir adalah pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif-alternatif yang tersedia.
(Herbert A.Simon,Harper and Row Publisher,Inc.,New York, 1960)
B.JENIS-JENIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN .
Sarana hasil akhir (means-ends) adalah definisi rasionalitas
yang paling sering digunakan dalam pengambilan keputusan. Bila sarana-sarana
(atau peralatan) dipilih secara tepat untuk mencapai berbagai hasil akhir yang
diinginkan, keputusan dikatakan rasional.
(Herbert A.Simon,The Macmillan Company,New York,1957)
Satu cara untuk memperjelas rasionalitas sarana hasil akhir
adalah dengan menambahkan berbagai kata keterangan yang sesuai pada berbagai
tipe rasionalitas.Jadi, suatu keputusan disebut :
- Rasional obyektif. Adalah bila keputusan tersebutdapat memaksimumkan nilai-nilaitertentu dala suatu situasi tertentu.
- Rasional subyektif. Dapat digunakan bila keputusan memaksimumkanperolehan relative pengetahuan akan subyek tertentu.
- Rasional Sadar. Mungkin diterapkan untuk keputusan-keputusan dimana berbagai penyesuaian sarana terhadap hasil akhir merupakan proses yang dilakukan dengan sadar.
- Rasional Sengaja. Bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi.
C.Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan .
Masalah-masalah yang muncul dalam pengambilan keputusan
biasa terjadi di organisasi modern yaitu kretifitas, motivasi dan penerimaan.
Sehingga manajer harus memerlukan teknik-teknik dan bukan hanya perhitungan,
teknik kuantitatif meskipun mungkin memberikan derajat nasionalisasi dan
bantuan tertentu kepada pembuat keputusan akan menyebabkan hasil yang tidak
efektif dan atau salah arah.
TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
1.Teknik –teknik kreatif
Tipe pendekatan ini mencoba untuk
memanfaatkansemua hal yang tersedia untuk membantu individu dalam pengambilan
keputusan kreatif. Empat pedoman sebagai alat bantu stimulasi kreativitas yang
cukup representative dikemukakan olehNewman, Summer,dan Warren sebagai berikut
:
- Sadari berbagai hambatan psikologis, terutama rintangan budaya dan persepsual;
- Coba merubah atribut-atributdengan pemusatan perhatianpada satu atribut masalah pada waktu tertentu terutama atribut kunci; dan
- Waspada terhadap penemuan-penemuan tak sengaja.
- Sadari bahwa komputermempunyai potensi untuk menjadi pelengkap otak manusia dalam tahap-tahap tertentuproses kreatif.
Ada dua teknik
dalam kelompok teknik kreatif ( Brainstorming
dan Synectics).
- Brainstorming, teknik ini berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggotauntuk melontarkan ide-idenya.
- Synectics,didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dan dimaksudkan untuk meningkatkan keluaran (output)kreatif individual dan kelompok.
2.Teknik-teknik partisipatif
Partisipasi
sebagai suatu teknik berarti bahwa individu-individu atau
kelompok-kelompokdilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Teknik-teknik
partisipatif dapat diterapkan secara informal dengan basis individual atau
kelompok atau dengan basis program formal. Teknik-teknik partisipasi individual
adalah berbagai teknik dengan mana bawahan entah bagaimana mempengaruhi pengambilan
keputusan atasan. Sedangkan Partisipasi Kelompok menggunakan teknik-teknik
konsultatif dan Demokratik.
3.Teknik-teknik Pengambilan keputusan Modern
Dalam era
computer sekarang ini . berbagai metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan
telah sangat berkembang.
Teknik-teknik
Modern yang akan dibahas berikut adalah
- Teknik Delphi. Meskipun Delphi pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey dan rekan-rekannya dalam tahun 1950, baru pada decade sekarang menjadi terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung esiko dan ketidakpastian, missal forecasting jangka panjang.
- Teknik Kelompok Nominal, suatu teknik modern lain yang berhubungan erat dengan Delphi adalah teknik kelompok nominal (nominal group technique) atau sering disebut proses pengambilan keputusan kelompok NGT.
(A.L.
Delbecq, A.H. Van de Ven,dan D.H Gustafson, Glenview,III.,1975)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar