KONSEP DAN DEFINISI
Budaya adalah sekumpulan pengetahuan kepercayaan ,seni , moral,hukum,adat dan
kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota
sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu , definisi ini lalu berkembang lebih
lanjut dalam ilmu sosiologi . bahkan ilmu sosiologilah yang kemudian secara
luas menggunakan kata ini untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi
dalam sebuah kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. (Edward B. Tylor (1871))
Dalam ilmu sosiologi ,
budaya diterjemahkan sebagai kumpulan simbol ,mitos, dan ritual yang penting
dalam memanggil atasannya dengan nama belakang sedangkan diindonesia anggota organisasi biasanya memanggil
atasannya dengan awalan “pak”
Budaya organisasi dapat
ditelusuri secara langsung kepada variabel variabel yang berhubungan secara
struktural ,kini kita dapat berpindah pada pembahasan fungsi budaya organisasi
budaya dalam organisasi , diantaranya sebagai berikut
- Pengikat organisasi (organization binder):
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh
komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan baik
dari dalam ataupun luar akibat adanya perubahan . organisasi yang mempunyai
budaya yang kuat akan mampu bertahan dan keluar dari bdadai yang menghantam
karena mampu memanfaatkan budaya sebagai penguat bagi organisasi untuk
menghadapi beragam hambatan yang menghadang
- Integrator :
budaya
organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta
bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi
- Identitas organisasi :
Budaya organisasi merupakan salah satu dari
identitas organisasi tersebut .sebagai contoh adalah The Jakarta Consulting
Group sendiri . Logo dari The Jakarta Consulting Group adalah orang memanah
yang melambangkan kecepatan dan ketepatan ini berarti The Jakarta Consulting
Group memiliki identitas organisasi yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan
- Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi :
Fungsi budaya organisasi sebagai suntikan energi
untuk mencapai kinerja yang tinggi salah satu kredo yang The Jakarta Consulting
Group pegang adalah bekerja dalam tim . hal ini kami percayai sebagai suntikan
energi untuk menghasilkan hasil (output) yang cepat dan berkualitas . sebab
kemampuan dan bakat setiap orang berbeda
- Ciri kualitas (sign of quality):
Budaya organisasi merupakan representasi dari ciri
kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut . kita ambil contoh dengan
budaya bekerja di The Jakarta Consulting Group sendiri . telah disebutkan
diatas bahwa budaya organisasi yang bekerja di The Jakarta Consulting Group
dilakukan secara cepat dan tepat , dalam artian hasilnya cepat terlihat dan
kualitasnya terjaga baik
- Motivator :
Budaya organisasi juga merupakan pemberi semangat
bagi para anggota organisasi . budaya yang kuat akan menjadi motivator yang
kuat bagi para anggota organisasinya untuk selalu mengedepankan mutu dan
kebersihan restorannya . tercermin dari penerapan sistem saji 60 detik dan
penjagaan kebersihan restoran dengan membersihkan kaca setiap hari dan mengepel
lantai dalam jangka waktu tertentu
- Pedoman gaya kepemimpinan :
Budaya organisasi yang telah mengakar kuat dapat
menjadi pedoman gaya kepempimpinan yang sesuai untuk kondisi organisasi yang
bersangkutan . acap kali sebuah perubahan baik itu yang disengaja ataupun tidak
membawa sebuah pandangan baru tentang kepemimpinan . pemimpin dikatakan
berhasil apabila mampu membawa anggota organisasi keluar dari polemik krisis
akibat perubahan yang terjadi
- Value enhancer :
Salah satu fungsi organisasi adalah untuk
meningkatkan nilai dari para stakeholdernya ini berarti peningkatan nilai baik
untuk para anggota organisasi juga bagi pelanggan , pemasok, dan pihak pihak
lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut , budaya organisasi yang kuat
dan meresap akan kuat dalam setiap anggota organisasi akan menjadi salah satu
faktor yang mampu meningkatkan nilai bagi para anggota ,pelanggan , pemasok dan
pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut
TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI
Secara umum budaya organisasi terpilah menjadi dua
kutub besar : budaya entreprenuer dan budaya administratif . pemahaman dua
klasifikasi dasar budaya organisasi ini akan menuntun kearah pemahaman budaya
organisasi secara lebih baik
Dalam jenisnya entrepreaneur dalam setiap
aktivitasnya selalu memfokuskan pada peluang peluang baru . hal ini tercermin
dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu menganggap bahwa dengan menemukan dan
memanfaatkan peluang peluang baru tersebut perusahaan akan selalu survive dan
terdorong untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda beda dari satu
periode ke periode berikutnya . karenanya kegiatan operasional yang terjadi
dalam perusahaan sangat dinamis dan membutuhkan sumberdaya manusia yang cepat
dalam mengantisipasi perubahan-perubahan internal maupun eksternal . perusahaan
akan berusaha memenuhi sarana yang dibutuhkan untuk merealisasikan kegiatan
dalam upaya meraih kesuksesan dari peluang baru itu
Perusahaan yang memiliki budaya administratif
bertolak belakang dari budaya entrepreneuer , aktivitas yang dilakukan lebih
memfokuskan pada peluang peluang yang sudah ada budaya administratif ini
memandang bahwa peluang yang diperoleh harusnya terus dipertahankan , karena
investasi yang ditanamkan sangat besar , konsekuensinya logisnya perusahaan
membutuhkan prosedure pengendalian yang cukup ketat untuk mempertahankan
peluang yang sudah diperoleh ini dinamika budaya administratif tidak sedinamis
budaya entrepreneur . struktur organisasi juga dengan disesuaikan aktivitas
usaha perusahaan yang menganut budaya administratif ini
Tipologi lain yang dikemukaan oleh Deal & Kennedy
yang memilah budaya organisasi ke dalam empat kategori budaya berdasarkan dua
faktor utama yaitu :
·
Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
·
Kecepatan perusahaan atau manajemen
dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi
Keempat kategori budaya tersebut adalah :
- The Tough-guy , Macho Culture
- The Work Hard Culture
- The Bet-Your Company Culture
- The Process Culture
Masing-masing kategori budaya tersebut akan
dijabarkan menurut beberapa unsur penting yang ada seperti
- Derajat resiko dalam kegiatan usaha
- Tipe umpan balik yang diperoleh dari setiap keputusan
- Tipe perusahaan yang menggunakan budaya tersebut
- Perilaku yang ditunjukan oleh tokoh panutan dalam budaya tersebut
- Kekuatan sumber daya manusia
- Kelemahan sumber daya manusia
- Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh panutan
- Uraian selengkapnya dapat dilihat dalam uraian berikut
The Tough-Guy , Macho Culture
Budaya organisasi kategori ini pada dasarnya
memiliki beberapa unsur yang meliputi
a. Derajat
resiko kegiatan usaha Tinggi
b. Jenis
umpan balik yang diperoleh Cepat
c. Tipe
perusahaan Konstruksi,kosmetik
d. Perilaku
tokoh panutan -memiliki sikap yang tegas
-sangat individualis
-dapat mentolelir semua atau tidak
sama sekali
-percaya pada hal-hal takhayul
e. Kekuatan
sumber daya manusia Dapat menyelesaikan tugas dalam
waktu singkat dan beroreientasi pada jumlah yang relatif kecil
f. Kelemahan
SDM -tidak belajar dari kesalahan
sebelumnya ,
-sifat kerja sama diabaikan
-segala sesuatu berorientasi pada
jangka pendek
g. Kebiasaan
kebiasaan tokoh panutan -modis tinggal didaerah elite
-suka olahraga yang perorangan
-senang berinteraksi secara verbal
dari satu orang ke orang lain
daftar pustaka : the Jakarta Consulting Group, Corporate & Organization Culture : the Concept, 531 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar